Diposkan pada review buku

Review buku: red rising

Penulis: Pierce Brown

Banyak halaman: 382 hlmn

Penerbit: Gramedia

Ku katakan bahwa buku ini sangat mengagumkan..
Penggambaran background kehidupan/lingkungan bisa dikatakan tidak begitu mendetail, terutama di bagian sebelum Darrow berganti identitas menjadi kaum emas, mungkin juga jika di detailkan unsur penasaran dan nagih baca akan kurang muncul.
Banyak part buku ini yang membuatku cemas, berspekulasi a hingga d, dan kesal sendiri ketika tahu dugaan buruk yang kupikirkan ternyata benar. Tapi bener deh Mr. Pierce pinter banget bikin bingung aku, nebak2 si tokoh ini jahat kah? baik kah? lalu dari mengubah keyakinan bahwa tokoh ini baik ternyata jahat..
Mr. Pierce juga jago banget bikin ending buku, waktu aku baca di part 1 lembar terakhir, itu sangat ga kerasa bagian ending. “bener nih udahan? ah masa ngeselin sih endingny? ah apa nih halaman belakangnya? duuuh ilah? Darrow kamu jadinya ditangkep apa gimana ini? duuh cepetan halaman belakang doong, eh jangan deh lanjutannya belom adaaaa” gituu aja terus sebelum tamatin buku ini. Dan bener aja waktu di halaman terakhir, rasanya pengen aku banting bukunya. Kesel bangeeetttt.. karena harus penasaran dengan episode selanjutnya, dimana bukunya belom terbit indonesianya..

Intinya jadi penulis cerdas dan imajinatif itu susaaah meen..
Baca Red Rising ini serasa ada Merah yang membara dalam diri

PS: ini tulisan tahun 2018 yang ku update di akun goodreads-ku ^^

Diposkan pada pelajaran, review buku

Resensi buku: aminah, permata padang pasir

Judul Buku                          : Aminah, Permata Padang Pasir

Jumlah Halaman              : 159 halaman

Penulis Buku                     : Abdul Salam Al-Asyri

Penerbit Buku                   : Republika

“Perempuan yang baik, suci, dan saleh adalah sandaran sepanjang masa, dan kekuatan dalam menghadapi perjalanan waktu.” ~h.10

Ibunda Rasulullah saw. termasuk sosok yang jarang dibahas atau dikisahkan dalam satu buku penuh, dan lebih sering diceritakan figurnya bersama dalam shirah Rasulullah saw. Sehingga, kehadiran buku ini di pasaran bisa menjadi tambahan bacaan tentang sosok Aminah ra. Bab-bab awal dituturkan tentang masa kecil Aminah yang sudah memiliki kepribadian memukau di kalangan Bani Zuhrah, (namun kurang dijelaskan secara mendetail faktor-faktor yang membuatnya memiliki kepribadian mulia, mungkin juga sulit ya mendapatkan narasumbernya..) hingga perjodohannya dengan Abdullah, sosok ayah Rasulullah saw, yang juga dibahas sedikit terutama terkait kisah penebusan dirinya.

Di buku ini dikisahkan kalau Aminah, Abdullah, dan Abdul Muthalib memiliki firasat yang sangat kuat akan kelahiran Nabi Muhammad dengan diberikannya mimpi atau bisikan. Aminah yang paling menyadari bahwa Nabi akan menjadi anak yatim piatu, hidup mandiri dan merasakan langsung kasih sayang orang tua, sahabat, dan saudara dari lingkungannya. Nabi Muhammad akan menjadi sosok yang berani dan berjiwa teguh.

Ibunda Aminah kental dengan sifat sabarnya dalam menghadapi ujian. Perpisahan dengan suami, Abdullah, yang terjadi selang beberapa bulan setelah menikah menjadi awal ujian ketegaran Aminah dalam buku ini. Berlanjut, perpisahan dengan sang putranya, Muhammad, yang dipersusui oleh Halimah Sa’adiyyah. Kesabaran dan ketegaran menjadi kekuatan kisah si Permata Padang Pasir.

Tidak dijelaskan secara mendetail mengapa Abdul Muthalib memutuskan mengirim Abdullah sebagai untuk berdagang ke Syam, padahal itu adalah pengalaman pertama Abdullah berdagang keluar Mekah dan Abdullah baru saja menikah dengan Aminah (masih pengantin baru). Perjalanan dari Mekah ke Madinah tidaklah semudah sekarang. Tidak hanya padang pasir yang dapat menyesatkan tetapi juga adanya rintangan berupa bandit-bandit. Buku ini hanya menggambarkan firasat Abdul Muthalib harus mengirim Abdullah. Dan lewat penuturannya Abdul Muthalib hanya mengatakan bahwa ini bagus untuk pengalaman Abdullah, karena hanya dia yang belum pernah berdagang keluar Mekah.

Kemudian, kalau saya bandingkan dengan film Muhammad: the massanger of God, beda banget… kalau di buku ini Yahudi baru mengejar Muhammad ketika mereka tiba di Yastrib, di Film sudah dari masa kelahiran. Meskipun film itu kontroversi dan latar belakang lain yang menyertainya.

Di film Halimah membawa nabi kembali ke kampungnya setelah mengantarnya ke ibunya, karena di Mekah sedang ada wabah (setelah usia penyapihan). Juga Halimah mengembalikan Muhammad ke Aminah saat usia 7 tahun karena Nabi di kampungnya sudah dikejar-kejar Yahudi. Lalu di bawa ke Yastrib selain untuk ziarah juga untuk sembunyi. Sedangkan di buku, Halimah membawa kembali ke kampung karena sudah berjanji pada penduduk kampungnya untuk membawa nabi kembali, Nabi membawa keberkahan pada kampung mereka. Juga mengembalikan pada Aminah antara peristiwa penyucian qolbun Nabi atau Yahudi juga sudah mengejar mereka. Lalu Aminah dan Nabi ke Yastrib karena Aminah merasa terpanggil Abdullah untuk menyusulnya.

Saat ini penulisan biografi dengan gaya novel sedang naik daun. Jenis bacaan non fiksi – biografi yang dulunya terasa kaku menjadi lebih luwes dan menyenangkan, dengan sentuhan-sentuhan fiksi di dalamnya. Saya pernah baca buku Khadijah yg ditulis Sibel Eraslan. Buku lebih berat dari ini sih menurut saya karena lebih banyak syair dan tidak banyak percakapan di dalamnya.. jadi kurang menempel di kepala rasanya. Lebih oke baca langsung dari shirah nabawi kalau disuruh milih buku Khadijah itu atau Shirah.

Dalam buku ini sosok Aminah sebenarnya ingin digambarkan senatural mungkin, perasaan, ketegaran, dan kesedihannya, tapi menurut saya, masih terasa ada kekakuan dalam bahasanya, entah karena penerjemahannya atau memang dari sang penulis. Terlepas dari itu semua, kisah tentang Ibunda Nabi ini perlu dimaknai, dicontoh, dan disyukuri bahwa menjadikan hati itu bersih dan penuh keimanan adalah wajib, anak yang sholeh harus dididik sejak lahir. Tidak melulu dengan pengajaran khusus tapi juga menstimulasi anak untuk merenung.. Iman itu segalanya, jalan keselamatan dunia dan akhirat.

Intinya buku Aminah ini cocok direkomendasikan untuk pembaca pemula yang ingin mengenal Nabi-nya karena tidak terlalu tebal bukunya juga banyak percakapan. Tapi karena banyak main feeling dan penggambaran yang tidak ada perawinya saya tdak 100% percaya dengan isinya.

Diposkan pada pelajaran

Anatomi Fisiologi Otot

Otot adalah suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Jika sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu disebut juga dengan berkontraksi (Syaifuddin, 2006).

Maka sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

  1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi atau memendek (Alvyanto, 2010)
    1. Aktin dan miosin adalah mikrofilamen yang tersusun secara longitudinal, terdiri dari sel otot.
    2. Semua sel otot memerlukan stimulasi listrik (potensial aksi) untuk berkontraksi. (Stephen, 2003).
    3. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi.
    4. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi (Alvyanto, 2010).

Berdasarkan fungsi dan strukturnya otot dibedakan menjadi tiga jenis, sel yang menyusun otot ini memiliki persarafan neuron, membran, dan sifat listrik yang berbeda:

  1. Otot Lurik

Otot lurik atau disebut juga dengan otot rangka karena melekat pada rangka dan berfungsi menggerakkan rangka. Otot lurik tersusun atas serabut-serabut otot atau miofibril yang berinti banyak. Miofibril dalam plasma berwarna gelap dan terang, tersusun teratur, dan tampak bergaris sehingga disebut otot serat lintang atau otot lurik.
Miofibril membentuk kumpulan serabut yang disebut otot atau daging. Tiap kumpulan serabut dilindungi oleh selaput yang disebut fasia propria, sedangkan otot atau daging dilindungi oleh selaput fasia superfisialis.

Biasanya gabungan otot berbentuk kumparan dengan bagian tengahnya menggelembung disebut empal atau ventrikel. Sementara itu, bagian tepi gabungan otot tersebut mengecil disebut urat otot atau tendon. Bagian empal dapat berkontraksi mengerut dan mengendur. Setiap otot memiliki dua buah tendon atau lebih. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.

Otot lurik disebut otot sadar (volunter) karena bekerjanya dikendalikan oleh kehendak kita. Kontraksinya cepat, tidak teratur, dan mudah lelah. Otot lurik dapat bergerak karena rangsang berupa panas, dingin, arus listrik, dan rangsang kimia.

2. Otot Jantung atau Myocardium

Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini secara anatomis mempunyai ciri seperti otot lurik, tetapi berinti banyak dan terletak di tengah. Otot jantung mempunyai cabang-cabang yang menghubungkan sel satu dengan selsel lain disebut anastomosis. Batas antarselnya tampak jelas dan disebut diskus interkalaris (Alvyanto, 2010).

Melihat fungsinya otot jantung dapat disamakan dengan otot polos yakni bekerja diluar kesadaran kita (involunter), otot jantung mendapat rangsangan dari susunan otonom.

  • Diskus interkalatus. Taut celah khusus yang secara elektrik memasangkan (antarkoneksi) semua sel otot jantung. Jadi, potensi aksi yang dibangkitkan di satu sel dapat menyebar ke semua sel, menyebabkan seluruh jantung berkontraksi.
  • Kontraksi involunter. Berbeda dengan otot lain, sel otot jantung tidak membutuhkan perangsangan oleh saraf, tetapi dapat membangkitkan sendiri potensial aksinya. Potensial aksi ini berlangsung lama karena permeabilitas membran yang relatif tinggi terhadap ion natrium. Jadi, kontraksi jantung berlangsung lama, dengan periode relaksasi (periode refrakter) yang lama diantaranya (Stephen, 2003).

3. Otot Polos

Sel-sel otot polos mempunyai bentuk seperti gelendong, berinti satu, dan terdapat di tengah. Miofibril berwarna polos (tidak berwarna gelap dan terang). Kerja otot polos adalah tidak sadar (tidak dipengaruhi kehendak/involunter), lambat, teratur, dan tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada dinding saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh darah sehingga sering disebut otot alat-alat dalam (Alvyanto, 2010). Dalam hal ini otot saraf dan otot vena termasuk ke dalam otot polos.

Kontraksi otot

Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapatkan rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis panas, dingin dan lain-lain. Dalam sehari-hari otot ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan saraf motorik.

Tiap otot dikelilingi oleh yang merupakan jaringan selaput pembungkus yang disebut perimisium/fasia. Fasia ini selain berfungsi sebagai pembungkus otot juga berfungsi:

  1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya
  2. Tempat asal/origo dari beberapa otot
  3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot

Diantara urat otot dan tulang terdapat kansungan lendir yang disebut juga mukosa bursa yang didalamnya terdapat pergeseran dengan tulang. Disamping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.

Macam-macam otot

  1. Menurut bentuk dan serabutnya, meliputi otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter.
  2. Menurut jumlah kepalanya, meliputi otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps.
  3. Menurut pekerjaanya, meliputi:
    1. Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
    2. Otot antagonis, otot yang kerjanya berlawanan
    3. Otot abduktor, otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
    4. Otot adduktor, otot yang menggerakkan aggota mendekati tubuh
    5. Otot fleksor, otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
    6. Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
    7. Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
    8. Otot supinator, ketika ulna dan radial dalam keadaan menyilang
    9. Endorotasi, memutar ke dalam
    10. Dilatasi, memanjangkan otot
    11. Kontraksi, memendekkan otot
  4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
    1. Otot bagian kepala
    2. Otot bagian leher
    3. Otot bagian dada
    4. Otot bagian perut
    5. Otot bagian punggung
    6. Otot bahu dan lengan
    7. Otot panggul
    8. Otot anggota gerak bawah

Perubahan Bentuk Otot

Semua organ tubuh secara terus-menerus dibentuk kembali untuk menyesuaikan fungsi-fungsi yang dibutuhkan olehnya. Diameter diubah, panjang diubah, kekuatan diubah, suplai pembuluh darah diubah, bahkan tipe serat otot diubah. Proses perubahan bentuk ini seringkali beelangsung cepat dalam waktu beberapa minggu.

  1. Hipertrofi

Bila masa suatu otot menjadi besar akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam serat setiap otot., peristiwa ini terjadi sebagai respon terhadap kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal. Hipertrofi yang sangat luas dapat terjadi bila selama proses kontraksi otot-otot diregang secara simultan, selama maksimum dalam waktu 6-10 minggu. Kalau kontraksi sangat kuat, jumlah filamen aktin dan miosin bertambah banyak secara progresif di dalam miofibril. Miofibril akan pecah disetiap otot untuk membentuk miofibril yang baru.

2. Atrofi otot

Bila masa suatu otot menurun karena otot tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama, kecepatan penghancuran protein kontraktil dan jumlah miofibril yang timbul akan berlangsung lebih cepat dari pada kecepatan penggantinya. Akibatnya otot mengecil melebihi normal, dapat menyebabkan atrofi. Peristiwa ini menyebabkan bertambahnya sarkomer-sarkomer baru pada ujung serat otot tempat otot melekat pada tendo. Bila suatu otot tetap memendek secara terus-menerus kurang dari panjang normal, sarkomer-sarkomer pada ujung otot akan menghilang hampir sama cepatnya. Melalui proses ini otot secara terus-menerus dibentuk kembali untuk memiliki panjang yang sesuai bagi otot tertentu.

3. Rigor mortis

Beberapa jam setelah kematian, semua otot dalam tubuh masuk dalam keadaan kontraktur yang juga disebut rigor mortis yaitu otot berkontraksi dan menjadi kaku walaupun tidka terdapat potensial aksi. Kekakuan ini disebabkan hilangannya semua ATP yang dibutuhkan untuk menyebabkan pemisahan jembatan penyebrangan dari filamen aktin selama proses relaksasi.

Otot dalam keadaan kaku karena protein-protein otot dihancurkan. Biasanya disebabkan proses autolisis akibat enzim yang dikeluarkan hormon 15-25 jam kemudian. Ini berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi (Syaiffudin, 2010).